Kongres Tahunan PSSI Jatim 2021 akhirnya digelar. Karena pandemi, maka kongres tahunan ini digelar secara virtual. Jadi peserta dan undangannya berada di tempat masing-masung, sementara Ketua PSSI dan exco berada di Kantor Graha Yuwono, Surabaya.
Total peserta Kongres ini sebanyak 33 dari 38 Askab dan Askot PSSI dan 38 klub anggota. Jumlah ini sesuai dengan klub anggota yang aktif di liga 3 2019. Jika ditotal, peserta Kongres Tahunan PSSI Jatim kali ini jumlahnya sama dnegan Kongres Luar Biasa yang digelar pada Maret 2020, yakni 77 angota.
Sebagai undangan, acara ini dihadiri oleh Ketua KONI Jatim yang diwakili oleh Ketua Harian M. Nabil. Sedangkan dari PSSI Pusat diwakilkan kepada anggota Exco PSSI asal Jatim, Haruna Soemitro. Mantan Ketua Pengprov (sekarang Asprov) PSSI Jatim ini sekaligus membuka Kongres Tahunan PSSI Jatim.
Kongres tahunan ini merupakan kongres yang digelar setahun sekali yang membahas program kerja dan mempertanggungjawabkan program kerja di tahun sebelumnya.
Agenda Kongres Tahunan PSSI Jatim 2021 kali ini meliputi laporan kegiatan 2020, laporan keuangan 2020, laporan Asosiasi Futsal Jatim 2020. Semua laporan pertanggungjawaban ini diterima oleh anggota. Sehingga kemudian, agenda dilanjutkan dengan paparan program kerja setahun ke depan.
Bukan hanya itu, masing-masing komite tetap juga menyampaikan rencana program mereka sepanjang 2021, termasuk rencana keuangan 2021. Untuk bisa menjalankan semua program kerja harian maupun memutar liga, PSSI menganggarkan dana sebesar Rp5,2 miliar yang sudah disetujui oleh Ketua PSSI Jatim.
“Dari mana uangnya? dari pihak ke
tiga atau sponsorship. Kalau liga 1 pasti digelar 27 Agustus, kita akan langsung running liga 3. Bisa jadi lebih cepat dari rencana semula, atau sebelum November sudah bisa tergelar dengan menggandeng pihak ketiga atau sponsor. Karena sudah ada calon sponsorship yang akan mengucurkan dana bila liga 3 Jatim kick off,” jelas Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh UB, PhD.
Adapun agenda selanjutnya adalah perubahan nama klub anggota. Mereka yang sudah mengirimkan pengajuan perubahan nama meliputi; 1. Cahaya Muda Pamekasan menjadi Cahaya Madura Muda; 2. Putra Jombang menjadi Putra Sidoarjo FC; 3. Persema 1953 menjadi AFA Syailendra. 4. Sumbersari FC menjadi NZR Sumbersari.
Selain agenda tersebut, ada agenda tambahan pada kongres tahunan kali ini adalah pengesahan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) Jawa Timur. “Dalam kongres ini hanya mengesahkan wadahnya saja. Untuk personelnya, PSSI Jatim akan mengumpulkan seluruh pelatih di Jatim dari segala tingkatan. Nanti mereka sendiri yang akan menentukan susunan kepengurusannya,” ujar Riyadh.
Agenda tambahan berikutnya, yaitu memperpanjang moratorium pendaftaran klub baru selama dua tahun ke depan. Sehingga klub anyar yang ingin mendaftarkan harus menunggu hingga tahun 2023 untuk bisa menjadi klub anggota PSSI Jatim.
Selain membahas sejumlah agenda tersebut, pada kongres tahunan kali ini juga dilakukan pengenalan pengurus, karena pengurus PSSI 2021-2025 baru saja terpilih. Terutama untuk posisi Sekretaris PSSI Jatim yang baru, yang kini dijabat oleh Diyan Puspito Rini.
Pada kesempatan itu, Ketua PSSI Jatim Ahmad Riyadh mengaku salut dan memuji wanita yang akrab disapa Ririn itu. Sebab, ia menilai Sekretaris PSSI Jatim baru ini berhasil menjalankan tugas awalnya, yaitu menggelar kongres tahunan.
“Saya bangga dan salut dengan Mbak Sekretaris karena menggelar kongres tahunan PSSI Jatim secara virtual dengan suskes. Mudah-mudahan program yang sudah diputuskan di kongres tahunan ini bisa berjalan dengan sukses juga,” pungkas Riyadh.