PSSIJATIM – Ketua Komite Ad Hoc Integritas PSSI Ahmad Riyadh UB, Ph.D, mengatakan komite ad hoc akan diisi pula orang-orang dari luar dunia sepak bola.
Pembentukan Komite ad hoc Integrasi untuk memberantas pengaturan skor merupakan langkah awal yang diambil Joko Driyono setelah menerima mandat untuk mengendalikan PSSI.
Menurut rencana, Komite ad hoc Integritas yang dibentuk PSSI akan diisi oleh lima hingga tujuh anggota. Dalam pembentukan formasi di komite ini, Ahmad Riyadh dibantu wakilnya, Azwan Karim.
“Saya berharap, dari para anggota akan ada yang merupakan ahli hukum, berasal dari instansi hukum. Misalnya kejaksaan atau pengadilan, kepolisian maupun dari akademisi,” ungkap Ahmad Riyadh.
“Nanti setelah lima atau tujuh orang anggota terkumpul, baru kami tentukan program dan prioritasnya apa.
Kami mau meniru komite ad hoc AFC yang bekerja sama dengan macam-macam pihak seperti Interpol, kalau di sini berarti kami akan bekerjasama dengan kepolisian” tambahnya.
Dalam pandangan Ketua Asprov PSSI Jawa Timur itu, kerja sama dengan pihak-pihak terkait sangat penting bagi komite ad hoc yang dipimpinnya.
Dia meyakini tak bisa jalan sendiri karena butuh sokongan dari berbagai instansi terkait dalam memerangi pengaturan skor.
“Secara umum, nantinya kami dapat memberikan data terkait adanya gejala tidak beres dalam suatu laga. Data itu, kan, bisa mana-mana nantinya. Akan dilakukan pula analisis apakah kasus itu masih masuk ranah PSSI atau tidak. Kalau ada unsur pidananya ya kami serahkan kepada Kepolisian,” lanjut Ahmad Riyadh.
Terkait sinergi dalam penuntasan masalah match fixing dan match manipulation, Ahmad Riyadh menjelaskan bentuk kolaborasinya adalah PSSI lebih menangani pelanggaran olahraga yang diatur dalam kode disiplin PSSI, AFC dan FIFA.
Sementara Polri lebih menangani ruang lingkup pelanggaran pidana atau yang masuk dalam hukum nasional.
“Pihak kepolisian nantinya akan banyak mengurusi pelanggaran-pelanggaran pidana yang ada di seputar terjadinya dugaan match fixing, sedangkan untuk membuktikan terjadinya match fixing atau tidak, itu ranahnya PSSI. Jadi, diharapkan dua badan ini bisa bekerja sama dengan baik,” pungkas Riyadh.(*)