PSSIJATIM – Menjelang Kongres Tahunan PSSI yang digelar di Bali, 20 Januari 2019, Asprov PSSI Jatim menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) di kantor Ketua Umum Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh UB, Ph.D, di Jalan Juwono, Surabaya, Jumat (4/1/2019).
Rapat tersebut membahas dua hal, yakni persiapan jelang Kongres Tahunan PSSI dan Kongres PSSI Jatim yang akan digelar maksimal satu bulan setelah Kongres Tahunan PSSI.
Menurut Ketua Umum Asprov PSSai Jatim, Ahmad Riyadh UB, Ph.D, dalam rapat tersebut Asprov PSSI Jatim mencermati secara saksama apa saja fenomena yang sedang berkembang di masyarakat, serta mempertimbangkan harapan publik kepada PSSI.
Satu di antara yang menjadi bahasan serius dalam rapat tersebut, perihal mafia bola yang sedang marak dan menjadi perhatian publik saat ini.
Menurutnya, langkah gerak cepat yang ditunjukkan kepolisian dapat merubah sepak bola Indonesia makin lebih baik.
“Ini kepolisian hadir dengan satgasnya. PSSI harus mengucapkan terimakasih karena kerja PSSI disuport satgas kini,” ujarnya.
Ia mengatakan, jika kehadiran mafia bola merusak citra dan prestasi sepak bola Indonesia.
Apalagi, terlibat pula di dalamnya yakni pemain, pelatih, wasit, bahkan petinggi federasi yang harusnya membawa prestasi Indonesia sampai luar negeri.
Karena itu, ia sepakat jika kasus ini harus diusut tuntas sampai ke akar-akarnya. Utamanya, klub yang menjadi sarana permainan para mafia.
“Semua harus ditindak meskipun orang dalam PSSI,” tegas Riyadh.
“Pastinya, PSSI Jatim akan mempertimbangkan betul apa yang menjadi harapan publik. Itulah yang akan kami suarakan di Kongres Tahunan PSSI,” ujar Riyadh.
Menurut Riyadh, masalah ini harus dituntaskan karena masyarakat memiliki harapan besar kepada PSSI untuk menyelesaikan masalah ini. Untuk itulah, Asprov PSSI Jatim akan menunggu sikap PSSI terkait kasus mafia bola.
“Masih ada waktu sekitar tiga minggu bagi PSSI untuk mengambil sikap terkait masalah ini. Kami menunggu itu untuk memastikan apa saja yang harus kami suarakan di Kongres. Selain persoalan itu, juga ada hal-hal lain yang akan kami bawa ke Kongres,” tuturnya.
Sementara itu Sekum PSSI Jatim Amir Burhanuddin menyebutkan, selain membahas Kongres PSSI pusat, rapat Exco Asprov PSSI Jatim juga membahas mengenai target tim PON Jatim pada PON 2020 di Papua. Dia mengatakan, pihaknya akan meminta target apa yang harus dicapai pada PON 2020.
“Di Kongres PSSI Jatim akan dimintakan apa target tim PON Jatim di PON 2020 serta apa-apa saja yang harus dipersiapkan untuk menyasar dan mewujudkan target yang sudah disetujui oleh forum,” kata Amir.
Dalam Kongres Asprov PSSI Jatim juga akan dipaparkan pencapaian tim PON Jatim dalam tiga edisi PON terakhir sehingga memetakan mereka apa saja kelemahan tim yang harus diperbaiki sebelum turun di PON 2020.
Pada PON 2016 lalu, Jatim gagal melangkah ke PON karena gagal lolos dari Pra PON. Untuk itu pada PON 2020 mendatang ini tidak boleh terjadi lagi.(*)