Surabaya- Komite Wasit (Komwas) PSSI Jawa Timur kembali memberi sanksi kepada perangkat pertandingan yang dianggap kurang jeli dalam memimpin pertandingan. Sanksi ini berkaitan dengan pertandingan antara DPFF Malang vs Blitar United, Minggu (6/8) yang berakhir untuk kemenangan tim tamu Blitar United 1-2.
Tuan rumah DPFF Malang melakukan protes terhadap keputusan wasit Fatkhur Rozi yang menjatuhkan hukuman penalti karena salah satu pemain DPFF dianggap melakukan handball di dalam kotak penalti.
Namun berdasarkan rekaman pertandingan yang dikirimkan Panpel, terlihat memang pemain Malang melakukan handball di luar kotak penalty. “Setelah kami mencermati rekaman video yang dikirimkan oleh panpel tuan rumah, kami berpendapat putusan tersebut kuranglah tepat dengan pertimbangan jarak antara wasit dengang kejadian dalam interval yg tidak cukup sehingga mestinya wasit meminta pertimbangan kepada asisten wasit (AW2), sementara AW 2 dalam sikapnya tidak memberikan sign yang benar, sehingga pada akhirnya putusan wasit berakibat adanya kerugian terhadap salah satu tim dalam hal ini tim DPFF, oleh karenanya wasit dan AW tersebut kami istirahatkan sampai babak penyisihan ini berakhir,” tegas Agus Hariono MPd, Komite Wasit Asprov PSSI Jawa Timur, Selasa (8/8).
Sementara itu, Ketua Umum Asprov PSSI Jawa Timur, Ahmad Riyadh SH MSi, mengaku mendukung dan setuju dengan keputusan yang dikeluarkan komite wasit untuk kasus ini. “Saya telah berkomitmen menuju sepakbola yg profesional dan bermartabat. Dalam menjaga kualitas kompetisi saya mendukung sepenuhnya putusan yang diambil oleh Komwas. Ini merupakan pertanggungjawaban PSSI Jawa Timur terhadap peserta kompetisi Liga 3 Kapal Api PSSI Jawa Timur,” tegas Riyadh.(pps)