Jakarta – PSSI menjatuhkan sanksi pemberhentian sementara 18 wasit dengan rincian 8 wasit dan 10 asisten wasit.
Delapan belas perangkat pertandingan tersebut merupakan perangkat pertandingan yang memimpin laga Liga 1 dan Liga 2.
Wakil Ketua Umum yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas Sekjen PSSI, Joko Driyono, mengundang beberapa petinggi PT Liga Indonesia Baru selaku operator Liga 1 dan Liga 2 pada Senin (15/5) siang, dalam rangka evaluasi kompetisi. Selain itu hadir juga empat Komite Kompetisi, Komite Wasit, Komite Media, dan Komite Legal.
Secara umum, Joko mengatakan evaluasi itu menjadi tanggung jawab PSSI untuk memastikan semua inisiatif, visi, dan misi PSSI dari waktu ke waktu dapat berjalan sebaik-baiknya.
“Keputusan yang sangat cepat diambil, bahwa bersama kami sepakat untuk memberhentikan 8 wasit dan 10 asisten wasit untuk sementara sampai dilakukan evaluasi final, apakah waktu [pemberhentiannya] untuk satu musim atau setengah musim. PSSI ingin melindungi integritas PSSI dan wasit,” kata Joko, Senin (15/5).
Lebih lanjut, Joko menyampaikan penangguhan status wasit itu didasarkan kepada kinerja perangkat pertandingan tersebut di lapangan. Perihal pemberlakuan promosi atau degradasi wasit Liga 1 atau Liga 2, Joko menerangkan hal tersebut menjadi bahan evaluasi Komite Wasit PSSI.
“Dari 18 itu, Liga 1 dominan [bermasalah] di asisten wasit. Sementara Liga 2 wasit utama. Mulai hari ini mereka sudah dibebastugaskan,” ucap Joko.
“Perlu diketahui juga bahwa kami menerima total 17 protes terkait wasit dari Liga 1 dan Liga 2 hingga pekan kelima kompetisi. Tapi jangan sampai lupa bahwa kinerja wasit lainnya yang berjalan dengan normal,” ucapnya melanjutkan.
Selain wasit, PSSI dan PT LIB juga membahas tentang tata kelola kompetisi, penyelenggaraan kompetisi, dan upaya peningkatan kualitas kompetisi.(cnn)