PSSIJATIM– Ahmad Riyadh, UB, PhD kembali menduduki kursi Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur (Jatim).
Ini menyusul Riyadh terpilih menjadi Ketua PSSI Jatim periode 2021-2025 dalam Kongres Luar Biasa organisasi tersebut, Sabtu (27/3/2021) malam.
Riyadh terpilih secara aklamasi dalam Kongres PSSI Jatim yang digelar di Hotel Sheraton Surabaya. Sebanyak 75 voter sepakat Riyadh memimpin PSSI Jatim empat tahun ke depan. Selain memilih ketua, Kongres Luar Biasa PSSI Jatim kali ini juga memilih wakil ketua dan 7 exco (komite eksekutif).
Amir Burhannudin berhak menduduki kursi Wakil Ketua PSSI Jatim. Sejatinya ada dua nama yang awalnya maju menjadi calon wakil ketua, yaitu Amir dan dr Wardy Ashari Siahian. Namun sebelum digelar pemilihan, dr Wardy memutuskan mengundurkan diri dari pencalonan.
Sedangkan tujuh anggota exco PSSI Jatim diisi Cholid Ghoromah (69 suara), H Thoriq (68 suara),
Purwanto (64 suara), Edy Yunan Ahmadi (62 suara), Yudi Meira (60 suara), Johan Susanto (57 suara), dan dr Dyah Wijayanti (56 suara).
Riyadh usai Kongres Luar Biasa PSSI Jatim mengaku, ini merupakan amanah yang harus dijalani dengan baik. Menurut Riyadh, dirinya akan fokus menggarap dan mengembangkan pembinaan sepakbola usia dini.
“Empat tahun ke depan saya prioritas membina sepakbola usia dini. Ini penting dan harus dilakukan,” ucap Riyadh. Sepak bola usia dini, lanjut Riyad, karena dasar bermain bola kuncinya ada di pemain muda. Jika dasar bermain bola usai dini salah, maka ke depannya akan salah.
“Jadi anak-anak SD yang belajar bola harus dibina secara benar dan baik. Sehingga nanti kalau jadi pemain punya skil yang benar karena dasarnya dibina secara baik,” tutur Riyadh.
Selain pembinaan dan kompetisi usia dini, Riyadh mengapresiasi kesolidan dan kekompakan anggota PSSI Jatim yang terjalan hingga saat ini.
Sementara Wakil Ketua terpilih Amir Burhannudin mempertegas pernyataan Riyadh.
Ia menjelaskan bahwa PSSI Jatim akan menyosialisasikan kepada PSSI kota/kabupaten tentang tanggung jawab untuk memperkuat fondasi sepak bola, yakni grass root dan youth development.
Pria yang berprofesi sebagai lawyer itu menegaskan bahwa SSB dan akademi harus di bawah asosiasi PSSI kota/kabupaten.
“Pada dasarnya siapa saja boleh mendirikan SSB atau akademi. Kalau mau berdiri sendiri dan tidak berafiliasi dengan PSSI, tentu itu bukan tanggung jawab kami. Karena yang punya aturan sepak bola nasional kan PSSI. Hingga saat ini sudah ada 127 SSB dan akademi yang berafiliasi di PSSI Jatim,” kata pria asal Tuban tersebut.
Oleh karena itu, PSSI Jatim menginstruksikan kepada SSB dan akademi yang belum berafiliasi dengan PSSI untuk segera berkonsultasi dengan asosiasi kota/kabupaten. Sebab, penetapan SSB dan akademi memang ada di PSSI Jatim. Tapi rekomendasi mutlak dari asosiasi kota/kabupaten. “Secara normatif, akademi dan SSB yang terafiliasi itulah yang memiliki hak mengikuti kompetisi di bawah PSSI,” tegas Amir.
Selain masalah youth development, PSSI Jatim juga merapatkan barisan untuk menentukan sekretaris serta menjadwalkan kongres tahunan untuk menyusun program dalam waktu satu tahun ke depan. Terkait Liga 3 dan kompetisi lainnya, PSSI Jatim akan menunggu arahan dari PSSI pusat. “Kompetisi adalah bagian daripada program pusat. Jadi kami akan menunggu hasil Kongres PSSI pusat pada Mei nanti,” terangnya.(*)
Hasil KLB Asprov PSSI Jatim
Ketua :Ahmad Riyadh
Wakil : Amir Burhanudin SH
Komite Eksekutif
Chalid Goromah
Thoriq Alkatiri
Purwanto
Edi Yunan
Yudi Meira
Johan Susanto
Dr Diah Wijayanti