PSSI.JATIM – Kehadiran striker kawakan Wimba Sutan Fanosa membuat Delta Putra Sidoarjo (Deltras) mengawali kompetisi Liga 3 Zona Jatim 2018 dengan mulus. Bermain di kandang lawan, Deltras berhasil mengalahkan Mitra Surabaya dengan skor 0-2.
Gol Deltras dicetak Guntur Agung Ramadhan di babak pertama dan Wimba Sutan Fanosa di babak kedua. Kondisi Lapangan Karangan, Wiyung, yang buruk sempat membuat ark-arek The Lobster sulit mengembangkan permainan. Namun, kehadiran tiga pemain senior–Arif Ariyanto (kapten), Wimba Sutan Fanosa, dan gelandang Danny Alvianes–membuat Deltras bisa mengendalikan permainan.
Anak-anak asuh pelatih Hanafi ini unggul cepat pada menit kelima. Ini setelah Guntur Agung lolos dari jebakan offside. Tendangan kerasnya sukses merobek jala Mitra Surabaya. Unggul 0-1, permainan lebih seru. Kedua tim saling bermain terbuka. Tackle-tackle keras dari kedua tim menaikkan tensi pertandingan.
Kapten Arif Ariyanto sempat tersulut emosi di pertengahan babak pertama dan mendapat kartu kuning. Skor 0-1 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, The Lobster langsung berinsiatif menyerang di menit-menit awal. Tendangan Wimba Sutan berhasil menggandakan skor menjadi 0-2 pada menit ke-49. Tertinggal 0-2, tuan rumah bermain lebih berani keluar menyerang. Beberapa kali peluang didapatkan Mitra. Namun, ketenangan di depan gawang masih menjadi masalah bagi para pemain muda Mitra Surabaya.
Sepuluh menit menjelang bubaran, Deltras harus bermain dengan 10 pemain. Ini setelah stopper Ahmad Fitroh diganjar kartu kuning kedua. Namun, hingga peluit panjang ditiup wasit, skor 0-2 untuk kemenangan Deltras bertahan hingga usai.
Pelatih Deltras Hanafi menyayangkan anak asuhnya yang terbawa emosi.
“Anak-anak sebenarnya bisa bermain lebih tenang. Sudah unggul satu gol, seharusnya tidak boleh emosi. Itu akan menjadi masalah. Dan permainan lawan berkembang, akhirnya pertandingan menjadi seru,” ujarnya.
Mantan pelatih Persegres Gresik ini mengakui kondisi lapangan yang bruk menjadi masalah. Itu membuat permainan Wimba dan kawan-kawan sulit berkembang. Sebab, selama ini Deltras berlatih di Stadion Jenggolo dan Gelora Delta Sidoarjo yang kondisinya jauh lebih bagus.
Hanafi menyanyangkan stopper Ahmad Fitroh yang dua kali menerima kartu kuning. Akibatnya, The Lobster harus bermain 10 orang pada sepuluh menit terakhir. Menurut dia, para pemain tak perlu emosi dan melakukan tackle keras karena sudah unggul dua gol. “Kartu merah itu tidak perlu tejadi. Apabila mendapat kartu merah di laga-laga penting seperti semifinal dan final, saya bisa nangis,” ungkapnya.
Sementara itu, Arif Ariyanto yang ditunjuk sebagai kapten di laga perdana Deltras, bersyukur atas raihan tiga poin itu. Mantan pemain Persela Lamongan, Persebaya Surabaya, dan Arekmalang Indonesia ini mengucapkan syukur atas kerja keras timnya berhasil mengamankan tiga poin krusial di laga awal.
“Alhamdulilah, kami bisa meraih tiga poin. Karena ini laga perdana, apabila menang, bisa meningkatkan mental bertanding rekan-rekan untuk laga ke depannya.” ungkapnya.
Arif berharap tim Deltras lebih termotivasi lagi menatap pertandingan kedua pada Rabu (4/4) sore saat menjamu Maestro Parabola di Gelora Delta Sidoarjo. Klub asal Surabaya itu baru menelan kekalahan dari tamunya Perseba Bangkalan 1-2 dalam laga perdananya. (sar/rek/radar surabaya)