SURABAYA-Usai digelarnya putaran pertama kompetisi Liga 3 dan Liga Remaja U-17, Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur melakukan evaluasi. Evaluasi tersebut dilakukan pada Jumat (28/7) di Kantor Asprov PSSI Jatim, Jalan Taman Ketampon 90 Surabaya.
Berdasarkan evaluasi jalannya paro pertama tersebut, Komisi Disiplin (Komdis) telah menjatuhan 14 item putusan yang ditujukan kepada satu pelatih, tujuh pemain, dua official, dan empat panitia penyelenggara. Keputusan tersebut sudah diterima dan tidak ada satupun yang melakukan banding.
Selain menjatuhkan putusan tersebut, berdasarkan putaran pertama dari 120 pertandingan di kompetisi Liga 3 dan 148 Liga U-17 hanya terdapat dua pertandingan yang ditunda. Tak hanya minimnya pertandingan yang ditunda, sinyal apik dari klub peserta kompetisi juga terlihat dari tidak adanya klub yang melanggar regulasi sertifikasi pelatih.
“Keputusan sudah dijatuhkan, dan tidak ada banding. Sejauh ini semua pertandingan dapat digelar sesuai regulasi, 41 klub sudah sesuai,” ujar Sekretaris Umum Asprov PSSI Jatim, Amir Burhanuddin, Jumat (28/7).
Sementara itu, untuk pemimpin pertandingan juga dilakukan evaluasi. Komdis juga telah menurunkan sanksi kepada tujuh wasit dan tiga asisten wasit. Sanksi tersebut bermacam-macam. Mulai dari skors selama dua pertandingan, degradasi ke Liga Remaja, dan pemberhentian sampai putaran pertama. Dari jumlah tersebut sebanya tiga wasit mengalami degradasi, dan dua diberhentikan sampai akhir putaran pertama, dan sisanya skors selama dua pertandingan.
“Kompetisi harus professional dan bermartabat, yang memperoleh sanksi organisasi akan kami bina. Tetapi secara keseluruhan, kesalahan yang dilakukan adalah kesalahan yang manusiawi,” ucap anggota Exco PSSI Jatim yang juga Ketua Komite Wasit, Cholid Abubakar.
Selain mengevaluasi wasit dan elemen klub, Asprov PSSI Jatim juga melakukan evaluasi terhadap Pengawas Pertandingan (PP). Dari 78 PP yang dimiliki, hanya 28 orang yng memiliki kualifikasi. Asprov PSSI Jatim juga melakukan terobosan yaitu melakukan kursus PP untuk menambah PP yang memenuhi kualifikas. Dari 44 peserta PP, terdapat 25 PP yang mempunyai kualitas yang bagus.
“Dari PP tersebut yang masih kurang akan kami istirahatkan dahulu,” tambah Amir Burhanuddin.
Selanjunya putan kedua nanti, bakal terdapat 120 pertandingan di Liga 3 yang akan dimulai 2-27 Agustus. Sementara untuk Liga U-17 bakal terdapat 36 pertandingan.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh, menyatakan sikap dan langkah yang diambil Asprov PSSI Jatim sudah sesuai dengan komitmen PSSI Jawa Timur.
“Evaluasi ini sesuai dengan komitmen kami menuju sepak bola profesional dan bermartabat yang selaras dengan visi Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi,” ujar pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pengacara tersebut.
Terlepas dari itu, Asprov PSSI juga mengumumkan kompetisi Liga 3 akan memasuki leg kedua, begitu juga dengan Liga U-17 yang akan menggulirkan babak 24 besar. Sesuai jadwal, leg kedua Liga 3 diputar pada 2-27 Agustus 2017 Sementara babak 24 Liga U-17 diputar pada 6, 7, dan 9 Agustus 2017 dengan menggunakan sistem setengah kompetisi.
Setelah leg kedua usai, kompetisi Liga 3 memasuki babak 12 besar dengan tetap menggunakan sistem kandang dan tandang. Di babak ini, ada empat grup dengan masing-masing grup diisi tiga tim. Kemudian semifinal dan final yang akan diselenggarakan pada media 25-30 September 2017.
Untuk Liga U-17, Asprov PSSI Jatim hanya meloloskan sebanyak delapan tim ke babak ketiga. Masing-masing diambil dari juara grup sebanyak enam tim dan peringkat kedua terbaik sebanyak dua tim. “Nanti semifinal dan final hampir bersamaan dengan Liga 3,” ujar Amir. (dyn/rak)