Surabaya – Asosiasi PSSI Provinsi Jatim (Asprov PSSI Jatim) akan menggelar kursus kepelatihan untuk menjawab tantangan meningkatkan sumber daya manusia khususnya di bidang kepelatihan.
Kursus kepelatihan yang digelar Asprov PSSI Jatim adalah level Lisensi C AFC pada Agustus mendatang di Kota Batu, sedangkan untuk meningkatkan kualitasi sumber daya manusia di bidang kepelatihan tingkat grass root dan usia dini, Asprov PSSI Jatim akan menggelar kursus Lisensi D.
Kursus kepelatihan Lisensi D ini digelar di dua kota, yaitu Surabaya dan Tuban. Untuk Surabaya digelar 9-16 Juli, sedangkan di Tuban digelar 24-29 Juli. FIFA membagi menjadi dua level pelatih untuk pesepak bola usia dini: Fun Phase dan Foundation.
Fun Phase; merupakan pelatih yang menangani anak-anak usia 6-10 tahun.
Pelatih fase ini dilarang marah dan membiarkan anak asuhnya bermains epak bola dengan penuh kegembiraan.
Bahkan untuk sesi pemanasan saja, pelatih membuat sebuah game yang penuh keceriaan agar anak-anak yang ikut menikmati dan tak merasa berat. Foundation; merupakan pelatih yang menangani anak-anak usia antara 10-12 tahun. Pada level ini, pelatih memiliki tanggung jawab lebih berat karena merupakan dasar pembinaan pemain usia dini menuju level berikutnya.
“Kami ingin pelatih di tingkat grass root dan usia dini di Jatim memiliki ilmu yang sesuai dengan perkembangan zaman, karena itu lewat kursus Lisensi D ini diharapkan pelatih-pelatih menjadi tambah wawasan dan ilmunya. Karena itu kami berharap Askot dan Askab memanfaatkan momen ini,” jelas Sekretaris Umum PSSI Jatim, Amir Burhannudin SH, Kamis (6/7).
Untuk memudahkan calon peserta mengikuti kursus ini Asprov PSSI Jatim sudah menunjuk contact person untuk urusan pendaftaran. Untuk di Surabaya bisa menghubungi Hendrik Pieter (08213971604), sedangkan di Tuban bisa menghubungi Adi Sudigdo (082337891262). (pps/rak)