PSSIJATIM -Tim Sepak bola Bojonegoro terancam tidak bisa tampil di arena Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Jawa Timur.
Penyebabnya, panitia pelaksana (panpel) lokal Bojonegoro belum melaksanakan rekomendasi hasil verifikasi Technical Delegate (TD) sehingga terancam didiskualifikasi dari cabag olah raga sepak bola.
Sampai Selasa (2/7), Panpel lokal Cabor sepakbola belum memperbaiki tutup drainase di Stadion Letjen Soedirman yang bisa membahayakan pemain. Selain itu bench pemain yang harus diperbaiki ternyata tetap dibiarkan.
”Kalau sampai besok (Rabu, 3/7) belum ada perbaikan, sanksinya diskualifikasi,” ujar Sekretaris Umum Asosiasi Provinsi (Asprov) Jatim Amir Burhannudin, Selasa (2/7).
Amir menyayangkan kesiapan Panpel lokal Bojonegoro ini. Padahal sebagai tuan rumah mereka sudah mendapat wild card tidak ikut pra Porprov. Sehingga sebenarnya memiliki waktu yang banyak untuk melakukan perbaikan stadion.
Meski demikian, lanjut Amir Burhannudin, pihaknya menyampaikan bahwa Asprov PsSI Jatim telah memberikan waktu sampai Rabu (3/7), untuk melaksanakan rekomendasi TD.
Untuk memastikan hal tersebut, rencananya Wakil Ketua KONI Jatim Soetjipto bersama tim turun ke Bojonegoro untuk memastikan kesiapan panpel lokal Bojonegoro. “Besok batas akhirnya,” tegas Amir.
Dia menambahkan, bahwa panitia lain, yaitu Lamongan, Tuban dan Gresik tidak ada masalah.
Sementara itu anggota Panpel Lokal Bojonegoro Hanafi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Panpel Porprov di Kabupaten Bojonegoro. Namun pihak panitia penyelenggara menolak.
Alasannya tidak ada dana untuk perbaikan seperti yang direkomendasikan oleh TD. Sehingga sampai Selasa kondisi Stadion Letjen Soedirman masih sama seperti saat diverifikasi oleh TD.
“Alasanya tidak ada dalam rencana anggaran,” kata Hanafi.(*)