Kota Batu – Di hadapan para peserta Kongres Tahunan PSSI Jatim di Agrowisata Hotel, Batu, Rabu (25/10) sore, Ketua Umum Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh PhD mengatakan bahwa pihaknya sudah mempunyai empat pilar program yang akan dilaksanakan pada tahun 2018 mendatang.
Ada empat poin yang dicanangkan Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur (Jatim) Ahmad Riyadh pada program kerja tahun 2018 mendatang. Salah satu hal yang menarik adalah rencana Riyadh untuk melangsungkan jambore suporter klub-klub Jatim.
Riyadh memimpikan setiap tim sepak bola di Jatim, mulai dari Liga 1 hingga Liga 3, memiliki basis suporter sendiri-sendiri. Sejauh ini baru tim Liga 1, Liga 2 dan sebagian kecil klub Liga 3 yang punya suporter dalam jumlah besar. Jika harapan itu terpenuhi, PSSI Jatim berencana membuat jambore suporter.
Menurut Riyadh, bukan hanya barometer sepak bola nasional, Jatim juga menjadi barometer suporter sepak bola di Indonesia. Oleh sebab itu, Riyadh mengatakan pembinaan suporter adalah kewajiban semua pihak, mulai dari klub hingga Asosiasi Provinsi level kota/kabupaten maupun provinsi.
“Ini kewajiban semua. Pengurus harus memberi pembinaan ke suporter agar kreatif, inovatif dan berakhlak,” jelas Riyadh.
Selain masalah suporter, program kedua adalah membenahi sistem pembinaan usia dini. PSSI Jatim berencana membuat kompetisi mulai U-12, U-15 hingga U-17. Selain itu, mereka juga akan melangsungkan coaching clinic serta verifikasi dan standarisasi Sekolah Sepak Bola (SSB) dan akademi.
Selanjutnya poin ketiga adalah memberlakukan rapor klub. Menurut Riyadh, klub-klub harus memberikan kontribusi prestasi untuk sepak bola Jatim dan nasional. Dari prestasi itu PSSI Jatim akan mengeluarkan rapor dari masing-masing klub. “Tahun ini baru sosialisasi,” sebut Riyadh.
Poin terakhir terkait perangkat pertandingan. Berdasarkan hasil evaluasi PSSI Jatim, kinerja para pengadil memang sudah memenuhi harapan, walau belum sempurna. Di hadapan Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono, Riyadh berharap PSSI pusat untuk mendahulukan Jatim dalam program penyegaran perangkat pertandingan.
“Apabila ada peningkatan SDM untuk perangkat pertandingan, mohon Jatim didahulukan,” tutup Riyadh.(pssi-iatim)